The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law  

Before Dying, Satria Dwi Cahya Sends Photo of Cat to Mother

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Ani-Suprapti,-ibunda-Satria-Dwi-Cahya-menunjukkan-percakapan-dengan-anaknya-via-BBM.

SEBUAH karangan bunga masih terlihat di depan teras rumah keluarga Mardi Winoto, 47, dan Ani Suprapti, 42, in the hamlet of Krajan, RT 7, RW 2, Jajag Village, Gambiran District. Suasana duka, terlihat masih menyelimuti rumah yang berukuran cukup besar itu.

Sejumlah keluarga masih banyak yang berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa. Mardi dan Ani, terlihat tabah dengan melayani setiap tamu yang datang. Orang tua Satria itu terus berdoa kasus yang menimpa keluarganya bisa cepat dituntaskan.

Dengan suara lirih, Mardi mengaku keluarganya sangat terpukul dengan meninggalnya anak kedua dari tiga bersaudara itu. “Kami tidak menyangka Satria akan bernasib seperti ini,” cetus Mardi, ayah kandung Satria. Mardi selama ini berharap anaknya itu bisa terus sekolah dan menjadi seorang tentara. But, keinginannya itu sempat ditolak oleh Satriai.

“Anaknya (Satria) ingin menjadi dokter gigi, rencana akan mendaftar ke Fakultas Kedokteran Gigi di Unej," he said. Perasaan kehilangan yang cukup mendalam, dirasakan oleh Ani Suprapti, his biological mother. Especially, selama ini siswa yang baru mengikuti ujian nasional (nail) SMA itu sangat dekat dengan ibunya.

“Kalau ada apa-apa, selalu bilang ke saya,” terang Ani Suprapti. Selama sekolah di SMAN 1 Banyuwangi dan indekos, sangat intens menjalin komunikasi. Even, sebelum meninggal sempat mengabari baru menemukan seekor kucing.

“Kalau liburan atau tidak ada kegiatan, Satria itu hanya di rumah dan main dengan teman sekolahnya. Satria itu takut panas," he said. On Saturday (23/4) around 15.00, Satria meminta izin untuk berangkat ke Banyuwangi. The plan, akan mengemasi barang-barangnya di tempat kos.

Dengan naik motor Kawasaki Ninja, around 16.00 sempat menghubungi sedang berada di rumah pacarnya yang ada di Desa Gendoh, Sempu Kecamatan District. “Satria itu selalu terbuka, katanya juga ada ulang tahun temannya," he said.

Setelah menahan napas, Ani kembali menceritakan sekitar pukul 20.20, Satria mengirim foto kucing yang ditemukan di kamar kosnya. Foto itu dikirim melalui Blackberry Messenger (BBM). Saat BBM itu, Satria menyampaikan kucing yang baru ditemukan itu akan diberikan kepada pacarnya.

“Kucingnya akan dibawa pulang untuk pacarnya,He said. Ani menyampaikan pada pukul 20.28, sempat mengirim BBM ke Satria. But, pesannya itu tidak terbaca. At that time, dipikir anak kesayangannya itu sedang perjalanan dari Banyuwangi menuju ke Gendoh.

“Sampai pagi BBM tetap tidak dibuka, ini tidak bisa," he said. So far, Satria itu memang dikenal penyayang binatang, terutama kucing. At home, remaja itu memiliki seekor indukan kucing Persia. “Satria itu memang senang dengan kucing,” ungkapnya pada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Oleh para tetangga, Satria itu dikenal anak yang pendiam dan tidak suka neko-neko. Banyak tetangga yang terkejut dengan berita meninggalnya bocah yang baru selesai ujian nasional SMA itu. “Anaknya itu baik,” cetus Sumiyati, 50, salah satu tetangganya.(radar)

Keywords used :