BANYUWANGI – Zainul Farid, 15, warga Dusun Wadungpal, Tulungrejo Village, Glenmore Kecamatan District, harus menjalani perawatan serius di RSUD Blambangan sejak Senin (24/12) then. Siswa Madrasah Tsanawiah (MTs) tersebut mengalami luka tembak di paha kanan. Sebelum dirawat di RSUD Blambangan, pelajar kelas IX MTs Darul Hikmah Glenmore itu dirawat di RS Bhakti Husada, Krikilan, Tegalharjo Desa Village, Glenmore Kecamatan District, for yesterday.
“Saya dibiarkan di Krikilan, lalu pindah ke sini (Blambangan Hospital),” cetus Zainul Farid kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (28/12) Zainul menyebut, paha kanannya ditembak Brigadir Farid dari Polsek Glenmore. Dia mengaku tidak tahu alasan penembakan itu. “Saya tidak melakukan apa-apa, tahu-tahu ditembak,he said. Zainul mengaku, saat kejadian pukul 23.00 pada Minggu lalu (23/12) that, dirinya tidak hanya ditembak. Sambil menahan sakit karena luka tembak di paha kanannya, dia juga mengaku kepalanya dipukul.
“Saya dihajar lalu dibawa ke Krikilan,He said. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Zainul mengakui bahwa dirinya sempat cekcok dengan kelompok orang yang diduga preman. Saat naik motor bersama empat temannya, mereka nyaris ditabrak pengendara motor yang melaju zigzag. “Oleh temanku diteriaki, pengendara motor itu marah dan menghentikan kami," he said. Pengendara motor yang tidak dikenal itu, he continued, sempat marah dan menantang. Karena ada tantangan, Zainul mengaku mengajak sejumlah teman mendatangi pengendara motor tersebut. “Kita sempat tawuran,He said.
At that time, Zainul mengaku tidak ikut tawuran karena ban motor Honda Supra yang dia naiki kempis. Setelah menambal ban, dia bersama temannya yang bernama Azis berencana pulang. “Saya naik motor bersama Azis. Tidak tahu ternyata diikuti polisi,he explained. Setiba di jalan raya barat Perkebunan Kalikempit, masuk wilayah Desa Tulungrejo, Glenmore Kecamatan District, tiba-tiba Azis meloncat dari motor dan menghilang di perkebunan kakao. Along with it, paha kanan Zainul langsung berlumuran darah. “Saya ditembak lalu dihajar polisi," he explained.
Usai dihajar, Zainul mengaku dibawa ke RS Bhakti Husada, Krikilan. Selama berada di rumah sakit, orang tuanya tidak diberi tahu. Baru pada esok paginya, keluarganya datang dan membawanya ke RSUD Blambangan. “Selama berada di rumah sakit, tidak ada polisi yang datang," he said. Saat wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menjenguk di ruang kelas ekonomi RSUD Blambangan kemarin, Zainul didampingi ibunya, Rukiyah, dan salah satu saudaranya. Tiga anggota polisi berseragam terlihat menjaga siswa MTs tersebut. (rada)
