Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Heboh Atraksi Barong

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sebanyak enam jenis barong yang diikuti ratusan penari ditampilkan dalam Festival Barongan Nusantara Mingu (11/10), kemarin. Mengambil start dari depan Pemkab Banyuwangi, seluruh penampil barong menyuguhkan atraksi- atraksi histori barong di depan tamu undangan untuk kemudian melakukan kirab dan finish di Taman Blambangan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tampak hadir dalam Festival Barongan Nusantara ini. Jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan SKPD Pemkab Banyuwangi tampak hadir. Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Samsudin Adlawi dan beberapa budayawan juga tampak hadir dalam Festival Barongan Nusantara yang baru pertama kali ini dilaksanakan.

Diawali dengan munculnya representasi singa putih bernama Barong Rontek Singa Ulung dari Kabupaten Bondowoso. Kemudian diikuti barong dari Banyuwangi, yakni Barong Kumbo. Kemunculan Barong Kumbe yang berukuran besar diikuti oleh Lucingan yang beratraksi layaknya seekor kucing yang bermain-main.

Di belakangnya ada Barong Bali yang penampilannya dii- ringi alat musik khas Bali dan diikuti sejumlah Leak. Setelah Barong Bali, giliran Barong Osing yang tampil. Barong asli Banyuwangi ini dinamakan Barong Prejeng.

Barong Prejeng muncul bersama sekawanan burung dan pitak-pitikan. Barong asli masyarakat Osing ini memang berbeda, jika barong lainnya dimainkan oleh dua orang, untuk Barong Prejeng hanya dimainkan dengan satu orang saja.

Di bagian akhir, Reog Ponorogo yang tampil bersama Ganongan. memungkasi pawai Barongan Nusantara lewat fragmen peperangan. “Geger Bumi Lodaya.” Sekadar tahu, barong sendiri dalam mitologi Banyuwangi digambarkan dalam bentuk  mahluk raksasa berkepala besar dengan mata melotot dan taring keluar.

Diyakini sebagai penolak bala oleh masyarakat Osing, barong yang tumbuh dan berkembang sejak dulu kala ini juga dimaknai sebagai simbol kebersamaan. Sehingga hampir di setiap ritual digelar, selalu melibatkan barong di dalamnya.

Bupati Anas mengatakan, pemkab akan terus beriktiar memberikan tempat bagi seniman dan budayawan Banyuwangi untuk beraktualisasi. Diantaranya lewat gelaran Festival Banongan Nusantara ini. (radar)