Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Recycle Fashion Week Diikuti 200 Peserta

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

bajuuuuuBANYUWANGI – Untuk pertama kalinya Pemkab Banyuwangi menggelar Green and Recycle Fashion Week (GRFW) pada 14 Maret mendatang. Kegiatan itu merupakan salah satu agenda kegiatan Banyuwangi Festival (B-Fest) tahun ini.

GRFW merupakan kolaborasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Dinas Pendidikan (Dispendik), dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Dalam kegiatan itu, panitia akan menampilkan transformasi sampah anorganik menjadi pakaian yang memiliki nilai fashion tinggi.

Kepala DKP Arief Setiawan mengatakan, kegiatan GRFW akan di ikuti sekitar 200 orang. Peserta GRFW terdiri atas pelajar TK kategori B hingga tingkat SMA sederajat. “Sebelum tampil pada puncak GRFW, akan ada proses seleksi dulu di setiap kecamatan berdasar usia dan tinggi badan sesuai tingkat sekolah,” jelas Arief.

Arief membeberkan, untuk peserta TK, usia yang diperbolehkan adalah tiga hingga lima tahun. Tingkat SD kelas III hingga V dan tingkat SMP sederajat kelas VII hingga kelas VIII. Tingkat SMA sederajat mulai kelas X hingga kelas Xl. “Selain menggelar lomba Green and Recyle Fashion week, sebelumnya akan digelar fashion on the steet di halaman Pemkab Banyuwangi,” ujar Arief Setiawan.

Khusus fashion on the street, kata Arief pesertanya adalah mahasiswa, Dasa wisma (Dawis), ibu-ibu Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK), pegawai perbankan swasta atau negeri, dan staf Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Banyuwangi . Tema yang akan diusung adalah sustainable deveIopment atau pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Tujuh puluh persen bahannya menggunakan kertas bekas sisanya boleh dikombinasikan dengan bahan lain seperti kain perca, kain batik atau aksesoris lainnya, tuturnya. Kreteria penilaian pakaian harus bermotif, orisinalitas atau keaslian ide, karya dan keunikan serta kreatifitas ketepatan. “Pengaplikasian pada desain baju, konsep dan inovasi kreatif desain juga akan menjadi kreteria penilaian, ” terang arief.

Arief menamhahkan, desain baju akan diarahkan oleh perancang. Untuk membentuk baju yang terbuat dari bahan kertas tersebut butuh perlakuan khusus agar bisa digunakan dengan nyaman. “Mungkin akan ada penamhahan bahan untuk menambah efek,” katanya. Kegiatan GRFW merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk mengurangi volume sampah dan mengurangi dampak global warning, “Banyak manfaatnya, sesuai nananya saja, kita memanfaatkan kembali sampah yang ada hingga memiliki niai seni dan nilai jual, dari situ kita juga terlatih untuk lebih kreatif dan inofatif,” pungkasnya. (radar)