Buka Rute Khusus Banyuwangi-Lombok
KALIPURO – Rute penyeberangan kapal dari Banyuwangi–Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), resmi dibuka pekan depan oleh PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III di Pelabuhan Tanjung Wangi. Baru satu kapal yang akan melayani rute sepanjang 152 mil itu, yakni Kapal Motor Penumpang (KMP) Pricilia milik PT. Glora Kaltim.
General Manajer (GM) Pelindo III Cabang Tanjung Wangi, Bangun Swastanto, mengatakan kapal tol laut itu perlu dibuka demi mendukung program pemerintah yang mencanangkan percepatan ekonomi secara nasional. Diharapkan, dibuka jalur tol laut Banyuwangi–Lombok itu bisa mengurangi kemacetan kendaraan di Bali yang dirasa sudah sangat krodit.
Apalagi, selama ini banyak komoditas yang dikirim dari Pulau Jawa ke daerah Indonesia Timur melalui jalur darat. Dibukanya jalur baru ini diharapkan mampu menjadi solusi lamanya perjalanan darat dari Pulau Jawa menuju daerah-daerah di NTB.
”Minggu depan sudah mulai beroperasi kapal Banyuwangi–Lombok dan sebaliknya,” kata Bangun di ruang kerjanya kemarin. Ada beberapa keung gulan jalur laut itu dibandingkan jalur darat melalui Pulau Bali. Jika menggunakan pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Wangi–Pelabuhan Lembar jarak tempuh yang dibutuhkan hanya sepuluh jam.
Dibandingkan perjalanan darat melalui Pulau Bali, waktu tempuh kendaraan dari Pulau Jawa–NTB bisa mencapai 10 jam lebih. ”Biaya juga lebih murah. Satu truk naik KMP Pricilia hanya Rp 12 juta. Jika melalui perjalanan darat bisa menghabiskan ongkos mencapai Rp 14 juta,“ tandasnya.
Selain bisa menekan biaya dan waktu, kelebihan lain adalah dari segi efisiensi tenaga. Para sopir jurusan Pulau Jawa–Lombok bisa beristirahat selama berada di atas kapal. Tidak hanya melayani truk, kapal rute Banyuwangi– Lombok itu juga melayani pejalan kaki, sepeda motor, dan kendaraan roda empat.
”Penumpang tarifnya sekitar Rp 175 per orang,” terangnya. Bangun menambahkan, sementara ini kapal tol laut Banyuwangi–Lombok sifatnya belum wajib ditumpangi kendaraan yang menuju NTB. Namun, jika Peraturan Gubernur (Pergub) Bali terkait larangan truk jurusan NTB melintas di jalan raya Bali mulai dijalankan, secara otomatis truk-truk besar dari Pulau Jawa harus menggunakan jasa pelaya- nan kapal tol laut menuju NTB.
”Sementara ini kapal akan beroperasi tiga hari sekali. Selama kapal belum datang, truk-truk bisa tetap menggunakan jalur darat atau menunggu sampai kapal tiba di Tanjung Wangi,” tambahnya. Direksi PT. Glora Kaltim, Singgih Setiawan, didampingi wakilnya, Thomas Budi Sarwono, mengatakan KMP Pricilia sudah berpengalaman melayani jalur laut dengan jarak tempuh yang sangat jauh.
Dengan panjang kapal mencapai 105 meter dengan lebat 16,5 meter, kapal itu bisa menampung sedikitnya 100 truk besar dan 200 penumpang. ”Ada fasilitas tempat tidur untuk istirahat dan tempat makan di dalam kapal. Kapal saat ini masih perjalanan dari Surabaya ke Tanjung Wangi. Minggu depan sudah bisa beroperasi,” pungkasnya. (radar)