The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law  

Perampok Bercelurit Satroni Rumah Janda di Purwoharjo

Aiptu Sunardi bersama Kepala Dusun Kaliboyo Moh. Yasin (kaus biru) melihat jendela rumah Imam Muhyi, yesterday (14/11).
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Aiptu Sunardi bersama Kepala Dusun Kaliboyo Moh. Yasin (kaus biru) melihat jendela rumah Imam Muhyi, yesterday (14/11).

PURWOHARJO – Kawanan perampok beraksi di rumah Sutimah, 51, warga Dusun Kaliboyo, Kradenan Village, Kecamatan Purwoharjo dini hari kemarin (14/11). Dengan menggunakan senjata tajam (fair) jenis celurit, pelaku mengancam akan membunuh korban.

Di rumah korban itu, perampok yang diketahui berjumlah dua orang itu berhasil membawa perhiasan berupa gelang, ring, dan kalung. Besides that, uang simpanan korban sebesar Rp 1,5 juta juga dibawa kabur pelaku. “Total kerugian sekitar Rp 10 million,” terang Sutimah.

Dugaan perampokan di rumah Sutimah ini terjadi sekitar pukul 03.00. At that time, dia terbangun setelah mendengar suara gaduh di dalam rumahnya. Saat bangun itu, dilihat ada orang dan dikira anaknya, Defri Marta Saputra, 21. “Begitu bangun saya dekati, saya pikir anak saya,He said.

Saat mendekati orang yang dikira anaknya itu, tiba-tiba ada yang mengalungi celurit sambil mengancam akan membunuh jika berani berteriak. Sedang satu orang lagi, melepas semua perhiasan seperti kalung, succeeded, dan cincin yang dikenakan. “Semua perhiasan yang saya pakai dilepas,” terangnya seraya menunjukkan luka lecet di tangan saat perampok merampas gelang yang dipakai.

Dua kawanan perampok itu tidak lama berada di rumahnya. Setelah merampas semua perhiasan yang dikenakan, juga sempat minta uang. “Saya tunjukkan uang di bawah kasur, lalu diambil dan perampoknya kabur,” ujarnya seraya menyebut uang yang dibawa perampok itu berjumlah Rp 1,5 million.

Meski sempat berhadapan dengan perampok, Sutimah mengaku tidak mengenali wajahnya. Because, kedua perampok yang masuk ke rumahnya itu menggunakan penutup wajah. “Mengenakan cadar," he said.

Sementara putra korban, Defri Marta Saputra, mengaku tidak tahu saat rumahnya disatroni kawanan perampok. When it happened, dia tertidur di kamar rumah. “Saya tahu itu ibuk teriak-teriak maling setelah perampok kabur," he explained.

Menurut Defri, kawanan perampok itu masuk ke rumahnya melalui pintu belakang. Setelah masuk rumah, langsung menemui ibunya. “Kabur juga lewat pintu belakang itu,"he said to the Jawa Pos Radar Tile.

Sebelum beraksi di rumah Sutimah, kawanan perampok itu diduga juga menjarah rumah pasangan Imam Mahyi, 39, dan Sutimah, 51, which is approx 250 meter dari rumah Sutimah di Dusun Kaliboyo, Kradenan Village.

Pelaku masuk ke rumah sekitar pukul 01.00 dengan cara mencukit jendela samping. When it happened, korban sedang tertidur pulas gi kamar rumahnya. “Saya mengetahui rumah dijarah maling pukul 04.00, saat bangun pagi,” terang Imam Mahyi.

Kawanan maling itu, light him, masuk dan keluar rumah dengan cara mencukit jendela. Dan jendela itu, langsung menuju ke kamar tempatnya tidur. “Saya bangun jendela sudah terbuka, di bawah jendela ada kursi yang dibuat memanjat," he said.

Saat masuk ke rumahnya, light him, kawanan maling berhasil membawa kabur empat handphone (HP) Nokia brand, dompet berisi uang Rp 500 thousand, dan anting emas dengan berat lima gram. “Dompet di lemari ikut hilang, tapi ketemu di kebun dan isinya sudah kosong," he explained.

Imam mengaku saat kejadian itu sempat terbangun dan melihat lampu yang ada di ruang tengah hidup. even though, setiap akan tidur lampu di rumah semua dimatikan. “Saya pikir anak saya yang menghidupkan lampu," he said.

Purwoharjo Police Chief, AKP Ali Ashari, melalui Bhabinkamtibmas Desa Kradenan, Aiptu Sunardi, mengatakan telah mendatangi lokasi kejadian. Pihaknya masih tengah melakukan penyelidikan terkait pencurian di dua rumah warga itu. “Pelaku diduga sama," he explained.

Dari hasil penyelidikan sementara, it's clear, di rumah Imam Mahyi di temukan topi yang diduga kuat milik pelaku. Sedangkan di rumah Sutimah, ditemukan dkerudung milik anaknya Imam Muhy. “Kita masih pelajari bukti bukti ini, ini bisa jebakan, atau pelaku beraksi di rumah Imam Muhyi lalu ke rumah ibu Sutimah,He said.

Dari keterangan korban dan saksi lainnya, ciri-ciri pelaku sudah berhasil diketahui. It is just, saat kejadian pelaku itu menggunakan cadar. “Pelakunya bercadar,"he said to Jawa Pos Radar Genteng