The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law  

Ribuan Liter Arak Bali Dipasok Perahu

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

akp-basori-alwi-mencium-aroma-isi-jeriken-di-tengah-kebun-bambu-di-desa-watukebo-kecamatan-rogojampi-banyuwangi

ROGOJAMPI – Praktik penyelundupan arak bali melalui pelabuhan tikus di Banyuwangi berhasil diungkap satuan Sabhara Polres Banyuwangi di Dusun Amertasari, Desa Watukebo, Rogojampi Kecamatan District, Banyuwangi, last thursday (6/10).

In the raid, petugas berhasil mengamankan sedikitnya 32 jeriken arak dan 90 liter minuman keras (you look) jenis cukrik. Masing-masing miras tradisional itu didapatkan petugas di pesisir pantai dan di kediaman warga. Dalam razia yang dilakukan sejak dini hari itu, lokasi pertama yang didatangi berada di sebuah tambak dekat Pantai.

Di sini aparat menemukan 20 jeriken arak yang ditumpuk di pesisir pantai. Minuman memabukkan itu baru saja diturunkan dari perahu yang telah melakukan perjalanan laut dari pelabuhan Pengambengan, Jembrana, Bali. Razia tidak berhenti di sini saja, menjelang waktu subuh personel Sabhara yang dipimpin langsung Kasat Sabhara Polres Banyuwangi, AKP Basori Alwi, bergeser menuju kediaman Sugiarta yang berada tak jauh dari lokasi temuan arak pertama. Result, tujuh jeriken arak ditemukan oleh petugas.

”Awal kami menemukan 27 jeriken berisi arak. Satu jeriken berisi 35 liter arak,” kata Basori kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Tampaknya petugas masih belum puas dengan temuan puluhan jeriken dari hasil razia pertama itu. Finally, petugas memutuskan untuk melakukan razia kembali di lokasi yang sama keesokan harinya.

That's right, saat kembali datang di Dusun Amertasari, Desa Watukebo, petugas kembali menemukan beberapa jeriken arak yang ditaruh begitu saja di bawah pohon bambu yang ada di sebuah kebun. ”Ada lima jeriken, langsung kami amankan lagi,"he said.

Nah, temuan lima jeriken berisi arak ini ternyata mengarah ke seseorang bernama Ni Ketut Purnami, 50, local people. Petugas langsung mendatangi kediaman Ni Ketut Purnami yang juga tidak jauh dari lokasi temuan arak pertama.

Di sana petugas langsung berniat menggeledah seisi rumah untuk mencari adanya arak yang masih tersimpan. Petugas sempat kesulitan saat akan memasuki sebuah rumah yang juga dijadikan sarang walet itu. Because, saat petugas datang pintu gerbang rumah terkunci dengan rapat, sementara kuncinya di bawa seseorang yang saat itu tidak berada di lokasi.

Karena kecurigaan petugas sangat besar ada miras di dalam rumah, akhirnya kunci pintu gerbang pun di rusak agar penggeledahan bisa berjalan dengan lancar. Setelah masuk ke dalam kediaman itu, petugas mendapati kediaman itu tidak hanya dijadikan sebuah gudang sarang walet saja.

Di dalam situ juga ada sebuah warung. Nah, di warung itulah petugas akhirnya menemukan beberapa ember dengan kapasitas setiap ember 30 liter yang berisi miras tradisional. Kali ini bukan arak yang ditemukan, melainkan adalah miras tradisional jenis cukrik.

”Ini yang namanya cukrik. Kalau diminum sangat berbahaya karena kandungan alkohol di dalamnya sangat tinggi. Dada terasa sesak meski sekali konsumsi,’’ kata Basori. Temuan cukrik ini mengakhiri razia besar-besaran yang dilakukan oleh petugas Sabhara Polres Banyuwangi di Desa Watukebo.

If totaled, around 32 jeriken berisi 1.120 liter arak dan tiga ember besar berisi 90 liter cukrik yang berhasil diamankan petugas, By officers, barang bukti miras tradisional tersebut langsung dibawa ke Mapolres Banyuwangi untuk kemudian dimusnahkan. (radar)