GENTENG – Tingginya permintaan bawang merah, ternyata tidak sebanding dengan ketersediaan stok. Sejumlah pedagang di pasar induk Genteng mengaku stok barang mulai menipis dan harga juga mulai naik.
Salah satu pedagang bawang merah di Pasar Genteng, Ribut Santoso, 42, asal Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, mengatakan saat ini harga bawang merah mengalami kenaikkan dibandingkan dengan tiga hari sebelumnya. Harga bawang merah yang sebelumnya Rp 27 ribu, kini naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram.
“Harga mulai naik,” katanya. Kenaikan harga bawang merah itu, terang dia, karena stok barang yang mulai menipis. Bila normal, di tokonya itu stok bawang merah sekitar satu ton lebih per harinya. “Saya sekarang hanya punya sekitar satu kuintal saja,” ujarnya.
Santoso memprediksi beberapa hari ke depan stok bawang merahyang tidak stabil ini maish akan terjadi. Dan itu, harga juga akan ikut naik. “Sekarang banyak turun hujan, hasil panen banyak yang rusak, dari NTB baru panen pada awal April,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Moh. Andre, 29. Juragan bawang merah yang mangkal di Pasar Genteng itu mengatakan saat ini stok bawang merah bisa dikatakan kosong. Salah satu penyebabnya, sering turun hujan. “Stok bawang merah kosong, gara-garanya banyak tanaman bawang yang rusak,” cetusnya.
Andre menyebut untuk beberapa hari ke depan harga bawang merah bisa naik hingga R p 40 ribu per kilogramnya. “Saat ini sudah ada yang menjual bawang merah Rp 35 ribu per kilogram,” ungkapnya. (radar)