The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law  

Change the mindset of Satpol PP, they are no longer demolition workers

Satpol PP juga melatih Linmas untuk selalu siap dalam menghadapi bencana kebakaran.
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Satpol PP juga melatih Linmas untuk selalu siap dalam menghadapi bencana kebakaran.

BANYUWANGI – Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (PP Satpol) Banyuwangi semakin meningkat. Hal tersebut dapat dilihat seiring dengan peningkatan kinerja yang taat azas serta humanis dalam menindak oknum yang melanggar peraturan daerah (loss).

Bukan hanya humanis menindak pelanggar, bagian pemadam pembakaran juga cekatan menangani kejadian-kejadian kebakaran. Head of Field (Head of Division) Pemadam Kebakaran Gani Fianto mengatakan, as much 40 kasus kebakaran dalam satu tahun terakhir sudah ditangani dengan cepat dan sigap.

Standard Operating Procedures (SOP) sudah dijalankan secara maksimal oleh para personel. Dari data yang tercatat tidak lebih dari 30 menit kejadian kebakaran dapat dijinakkan dan tidak ada korban jiwa dalam kasus tersebut.

Kebanyakan kebakaran yang terjadi disebabkan oleh korsleting listrik dan elpiji. ”Kami mempunyai sembilan unit truk damkar yang saat ini tersebar di seluruh titik rawan di Banyuwangi. Serta kami sudah memberi pelatihan kepada perusahaan dan puskesmas untuk cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dengan baik dan benar,” papar Gani.

Kabid Penegak Perda Joko Sugeng mengaku sudah melakukan penindakan terhadap para anak jalanan, razia orang gila, dan hotel-hotel melati di seluruh Banyuwangi. At the moment, upaya yang dilakukan Satpol PP terhadap anak jalanan adalah mendata mereka dan mengembalikan ke rumah masing-masing.

Untuk orang gila diserahkan kepada Dinas Sosial untuk dirawat dan dibina. Sementara untuk pasangan suami-istri yang terjaring razia, didata serta dibuatkan surat pernyataan bermeterai agar tidak melakukan hal tersebut lagi. ”Anak jalanan kami kembalikan lagi, kami berikan uang saku, dan jika mereka memiliki bakat kami akan bimbing. Serta kami serahkan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga untuk dikembangkan potensi bakatnya,” kata Joko.

Besides that, untuk Pedagang Kaki Lima (street vendors) diberlakukan zona waktu agar mereka bisa tertib berjualan. Juga supaya keberadaan PKL tidak mengganggu hak pejalan kaki yang menggunakan trotoar.

Satpol PP tidak langsung menindak dan menyita gerobak. Mereka lebih dulu melakukan sosialisasi terlebih dahulu agar menciptakan sistem relokasi secara humanis. ”Kami akan tindak PKL yang berjualan di pinggir trotoar khususnya di tengah kota agar tidak mengganggu keindahan kota,” tegas Kabid ketertiban Umum Harry Iswadi.

Meanwhile, untuk meningkatkan keterampilan Satlinmas, Bidang Diklat Linmas Satpol PP menggelar penyuluhan dan pembinaan antisipasi terjadinya kerusuhan. Pelatihan ini digelar di BPPP Bangsring dengan narasumber Polres, Kodim, Angkatan Laut, serta instansi terkait. ”Diharapkan dengan pelatihan ini Satuan Linmas dapat menjadi pelopor dan penggerak Pengamanan Swakarsa di tengah-tengah masyarakat bisa terwujud,” kata Kabid Linmas Satpol PP Muhammad Rusdi.

Kasatpol PP Banyuwangi Edy Supriyono menjelaskan, pihaknya akan mengubah pola pikir masyarakat bahwa Satpol PP bukan tukang gusur, akan tetapi pelayan masyarakat yang memberi kenyamanan serta ketertiban. ”Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat dapat puas dengan kinerja Satpol PP,” tandas Edy.(radar)