The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law  

Drug Sales Woman Brings Thousands of Trex

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Liani Agus Setyorini dan Teguh Mansyur Setiawan
Liani Agus Setyowati dan Teguh Mansyur Setiawan

BANYUWANGI – The distributor of trekking pills in Banyuwangi makes it even more sad. Not only men are the main role. Kini banyak juga perempuan yang menekuni bisnis haram tersebut. Penangkapan Liani Agus Setyowati, 33 warga Perum Brawijaya Regency, Bakungan village, Glagah, dan Teguh Mansyur S., 29 Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 03/86, Kepatihan Village, menjadi bukti bahwa kini perempuan juga berperan dalam peredaran pil treks.

Information obtained by Jawa Pos Radar Banyuwangi, kedua jaringan pengedar pil treks itu ditangkap di dua tempat berbeda pada Jumat (24/2) around 11.00. Polisi lebih dulu menangkap Liani di depan ruko tempat pengiriman barang di Jalan Kepiting, A room.

Meanwhile, Mansyur S. ditangkap di sebuah minimarket di sekitar Jalan Agus Salim, Lingkungan Krasak, Banyuwangi. Dari tangan kedua pelaku, polisi berhasil menyita sedikitnya 1.500 butir pil treks yang dikemas rapi dalam sebuah kardus.

Saat menangkap Liani, perempuan yang disebut-sebut sebagai sales obat itu baru saja mengambil paket di sebuah ruko di Jalan Kepiting, A room. Nah, kecurigaan polisi benar. Saat ditangkap dan digeledah, isi paket itu ternyata hanya lima kaleng yang di dalamnya ada 1.500 treks pills.

Petugas tidak berhenti di situ. Saat diinterogasi, dia mengaku ribuan pil treks itu ternyata akan diberikan kepada Mansyur S. Dia sudah menunggu di depan minimarket di Jalan Agus Salim. Masnyur S. yang sedang asyik menunggu pun akhirnya ditangkap oleh petugas kepolisian.

”Keduanya sudah kami amankan dan kami tetapkan sebagai tersangka,” tegas AKP Agung Setya Budi, Banyuwangi Police Narcotics Officer. Perwira polisi asal Desa Alasmalang, Singojuruh, itu mengungkapkan kedua pelaku memang satu jaringan. Keduanya memang pengedar, tapi mereka beroperasi di tempat berbeda.

Untuk mendapatkan obat farmasi tanpa izin edar itu, mereka selalu menggunakan jasa paket dan dijadikan satu pengiriman. ”Kami juga amankan barang bukti lain, seperti klip plastik dan dua HP milik pelaku,"he said. (radar)