Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Seluruh SMK Siap Ikut UNBK

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Instruksi Kementerian Pendidikan agar seluruh sekolah dapat menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) rupanya direspon cepat oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Banyuwangi. Sebanyak 69  SMK, baik negeri   maupun swasta,  menyatakan siap   menyelengggarakan UNBK pada tahun 2017 depan.

Hal itu disampaikan Ketua Musyawarah  Kerja Kepala  Sekolah (MKKS) SMK, Paidi Sudarmanto kemarin (26/12). Pria yang juga menjabat sebagai Kepala SMKN 1 Kalibaru itu mengatakan, saat ini sudah ada 69 SMK di Banyuwangi mengajukan diri sebagai peserta UNBK. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dari sebelumnya, yaitu 34 SMK.

“SMK kali ini mencoba lebih berani. Memang banyak yang dipertaruhkan salah satunya harus berani menyelenggarakan unas dengan kejujuran. Biasanya nanti akan berdampak kepada nilai siswa. Tapi semua teman- teman sudah siap” ungkap Paidi.

Dia menambahkan, banyaknya SMK yang akan menyelenggarakan UNBK sekaligus merespon imbauan dari Kemendikbud. Selain itu, ada beberapa peraturan dari Kemendikbud untuk penyelenggara UNBK, membuat ujian yang menggunakan komputer  itu lebih mudah diselenggarakan.

Meskipun sekolah harus memutar otak lebih keras untuk bisa memenuhi syarat sebagai sekolah penyelenggara UNBK. Seperti  jumlah kom puter yang tersedia  minimal sepertiga dari jumlah siswa Kemudian ketersediaan server untuk menunjang jalannya UNBK  dan kualifikasi komputer sesuai dengan petunjuk teknis UNBK.

“Beberapa SMK ada yang menggunakan sistem merger untuk memenuhi kebutuhan komputernya. Tapi ada juga beberapa yang berani dengan mencari  pinjaman lunak dan mencari rekanan untuk mempermudah memenuhi kebutuhan komputer,”  imbuh mantan Kepala SMKN 1  Banyuwangi itu.

Saat ini kepala sekolah SMK  sedang melakukan pendataan  untuk melihat mana-mana sekolah yang siap dan tidak menyelenggarakan UNBK mandiri. Termasuk melihat sekolah yang  masih belum sesuai antara jumlah  komputer dengan siswanya. Jika  sudah sesuai maka sekolah bisa menyelenggarakan UNBK secara mandiri. Namun, jika belum   maka sekolah akan di-merger  dengan sekolah lain.

“Pendataan terakhir sampai bulan depan, setelah itu nanti akan diverifikasi kelayakannya,” imbuhnya. Paidi menambahkan, ujian nasional antara SMK, SMA dan SMP memiliki rentang waktu berbeda. Unas untuk SMK dijadwalkan pada tanggal 3, 4, 5, 6  April 2017. Sedangkan SMA pada tanggal 10, 11, 12, 13 April 2017.

“Jadi kalau mau, komputer SMK bisa digunakan oleh SMA atau  SMP yang menyelenggarakan   UNBK. Supaya bisa saling bermanfaat,” pungkasnya. (radar)