Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sembilan Kecamatan Krisis Air Bersih

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Dampak Musim Kemarau Panjang

BANYUWANGI – Musim kemarau yang  cukup panjang mengakibatkan sebagian wilayah di Banyuwangi mengalami krisis air bersih akibat kekeringan. Ada sembilan kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Dari sembilan kecamatan tersebut ada 58 dusun dari 28 desa yang mengalami krisis air bersih.

Kabid kedruratan dan logistik BPBD Elia Muharam Suryadi, menuturkan pihaknya telah melakukan pengiriman air bersih ke  daerah yang  mengalami krisi air bersih sejak Juli lalu. Di daerah tersebut sangat minim sekali air bersih dari sumber maupun dari sumur-sumur yang dimiliki warga.

Eka menyebut, dari 58 dusun di 28 desa yang terkena dampak krisis air bersih tersebut tersebar di beberapa kecamatan, mulai Wongsorejo, Tegaldlimo, Pesanggaran, Bangorejo, Kalipuro, Purwoharjo, Muncar, Gambiran dan Tegalsari.

“Dari 58 dusun tersebut kondisinya memang sangat parah, sehingga perlu sekali adanya bantuan air bersih dari Pemkab Banyuwangi,” ujarnya. Musim kemarau tahun ini lebih ekstrem dibandingkan musim kemarau tahun lalu.

Selain karena intensitas terik matahari yang cukup panas, tahun ini musim kemarau tambah lama dibandingkan tahun lalu. Pengiriman air bersih ke berbagai daerah dibandingkan tahun lalu juga bertambah jumlahnya.

Tahun lalu BPBD hanya mengirimkan 270 rit air bersih sampai musim kemarau selesai. Tahun ini BPBD sudah mengirimkan sebanyak 390 rit air bersih. “Sebanyak 390 rit air bersih sudah kami distribusikan tahun ini, tapi musim kemarau masih terjadi dan permintaan air bersih terus berlanjut,” kata Eka ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.

Satu dusun mendapat distribusi air bersih satu tandon. Satu tandon berisi 2.000 sampai 3.000 liter air bersih tergantung jumlah penduduk. Rata-rata dua sampai tiga hari satu tandon air bersih langsung ludes. “Sampai saat ini distribusi air bersih masih berlangsung,” imbuh Eka.

Dengan bertambahnya intensitas kemarau dan semakin lamanya musim kemarau di tahun ini, pihaknya mengimbau seluruh warga khususnya yang terdampak kekeringan agar menghemat air. Ke depan, masyarakat juga diimbau lebih menjaga kualitas sumber air yang mereka miliki, seperti sumur. (radar)