Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bupati Anas Gandeng Lembaga Asal Jerman

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Tingkatkan Aksesibilitas Pelayanan Publik

BANYUWANGI – Diakui atau tidak partisipasi publik dalam  menyukseskan program  pembangunan selama beberapa  tahun terakhir telah sukses  mengantarkan Banyuwangi merengkuh berbagai prestasi mentereng. Meski demikian, pemkab masih terus berupaya mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam menyukseskan beberapa program.

Salah satunya dilakukan dengan  menggandeng lembaga asal Jerman, yakni Gesellschaftfür  Internationale Zusammenarbeit (GIZ). Sasarannya adalah peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan program “Lahir Procot Pulang Bawa Akta”.

Kerja sama dengan GIZ diwujudkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/  MoU) di aula Rempeg Jogopati kantor Pemkab Banyuwangi  kemarin (4/6). Selain dengan lembaga milik pemerintah Jerman  tersebut, penandatanganan  MoU juga dilakukan dengan Forum Komunikasi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) untuk Reformasi Birokrasi Banyuwangi.

Pada pelaksanaannya, GIZ melalui OMS akan memperkuat aksesiblitas pelayanan lahir procot dengan melakukan sejumlah kegiatan. Kegiatan yang akan dilakukan antara lain melalui sosialisasi kepada masyarakat, mengembangkan kapasitas  pemkab untuk pembuatan kebijakan data, serta mengantarkan Program Lahir Procot Pulang Bawa akta sebagai  replikasi bagi daerah-daerah  lain di Indonesia.

Direktur Program GIZ Transformasi, Doris Becker mengatakan, GIZ adalah lembaga kerja sama internasional asal Jerman yang  digandeng Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) RI dalam pendampingan  reformasi birokrasi di tanah air, khususnya program layanan publik di daerah.

Dikatakan, di Indonesia ada  lima sampai enam daerah yang menjadi sasaran pendampingan  GIZ dalam program reformasi birokrasi. Banyuwangi menjadi daerah pertama yang menjadi sasaran. Kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini dianggap sebagai daerah yang menonjol dari sisi kemajuan pembangunan daerah maupun  inovasi di bidang reformasi birokrasi.

Doris menuturkan, Program Lahir Procot Pulang Bawa Akta merupakan salah satu program  inovasi terbaik yang dianugerahkan kepada Banyuwangi. “Kami bangga menjadi lembaga pengawal program inovasi ini dan terus akan ikut menyukseskan program  ini,” ujarnya.

Bupati Abdullah Azwar Anas  menyambut baik kerja sama  penguatan reformasi birokrasi dengan GIZ tersebut. Anas  mengaku MoU dengan GIZ sejalan  dengan upaya peningkatan pelayanan publik yang terus dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi. “Percepatan reformasi birokrasi berujung pada peningkatan pelayanan publik.

Peningkatan  pelayanan publik paralel  dengan upaya menyejahterakan rakyat,” kata dia.  Pihaknya telah bekerja sama dengan GIZ sejak tahun 2012 lalu. Menurut dia, GIZ telah mengawal dan melakukan pendampingan banyak  program Pemkab. “Para staf butuh pendampingan dari pihak lain sehingga ilmu mereka terus tumbuh,” cetusnya.  (radar)