KALIPURO – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kalipuro, Banyuwangi kebobolan. Lima unit personal komputer all in one Liquid Crystal Display (LCD) digondol kawanan pencuri pekan lalu (3/7).
Akibat kejadian tersebut, sekolah yang beralamat di jalan Denpasar 17-X Lingkunan Tirtopuro, Desa/Kecamatan itu mengalami kerugian Rp 30 juta. Namun, tindak pembobolan aset lembaga pendidikan itu tidak berlangsung lama.
Hanya dalam tempo lima hari, polisi berhasil mengungkap kasus pencurian yang diduga berlangsung secara terstruktur dan terencana itu. Petugas Polsek Kalipuro berhasil mengamankan tiga tersangka kasus pembobolan komputer jenis terkini itu kemarin (8/7).
Para tersangka itu adalah Faisal Attamimi, 32, warga RT 01, RW 07, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya. Tersangka berikutnya adalah Husni Lutvi Alif, , 32, Asal Jalan Kenanga VIII/149, RT 03, RW 21, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Jember.
Tersangka terakhir adalah Agus Hariyono, 32, Asal Desa Banyu putih Kidul, RT/ 16,RW 3, Kecamatan Jatiroto, Lumajang. Kepada petugas, tersangka mengaku beraksi pada Senin lalu. Mereka tiba di SMKN 1 Kalipuro sekitar pukul 06.00.
Mereka masuk ke dalam gedung sekolah dengan cara merusak dinding kantin. Tentu saja mudah bagi pelaku untuk menjebol dinding kantin tersebut. Sebab, dinding kantin itu yang terbuat dari bahan kalsiboard, yakni sejenis kalsium atau kapur yang dipadatkan lalu dilapisi karton sehingga berbentuk lembaran mirip tripleks.
Cukup diiris, dinding kalsiboard dengan mudah sudah berlubang. Kemudian, komplotan pelaku masuk ke kantin dan mengambil jajan beserta makanan yang ada. Kemudian, mereka keluar dari kantin dengan cara membuka pintu dengan kunci cadangan.
Kebetulan, pelaku menemukan kunci cadangan di dalam laci meja kantin. Setelah itu, pelaku melanjutkan aksinya dengan membobol genting dan merusak plafon ruang labolatorium komputer SMKN 1 Kalipuro.
Pelaku naik dengan menggunakan tangga dan tali tiang bendera yang ada di dalam sekolah. Setelah masuk ke dalam laboratorium komputer, komplotan ini menggondol lima unit personal komputer jenis all in one.
Komputer ini tergolong ringkas dan mahal harganya. Tidak ada kotak PC, yang ada hanya bentuk monitor LCD layar lebar yang sudah menyatu dengan mother-boardnya. Komputer yang digondol pencuri itu merek Acer tipe Aspire Zi- 02. Komplotan ini juga mencuri 5 keyboard dan 5 unit mouse.
“Tidak hanya mencuri, pelaku juga mengacak-acak server milik SMKN 1 Kalipuro,” ucap Kapolsek Kalipuro AKP Supriyadi. Mendapat laporan dari pihak sekolah, petugas pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Polisi juga memintai keterangan beberapa pihak yang terkait. Setelah melakukan penyelidikan mendalam, polisi mendapat titik terang. Pada Kamis malam, petugas Opsnal Polsek Kalipuro langsung meluncur ke Kabupaten Jember.
Di kabupaten yang dikenal dengan suwar-suwirnya itu, petugas mendapati jejak para pelaku sekitar pukul 17.00. Jejak itu diperoleh dari jenis komputer yang dibawa oleh komplotan itu.
Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Banyuwangi, salah satu pelaku awalnya mengelak terlibat pencurian. Dia berdalih sedang menunggu komputer itu di terminal bus Tawang Alun Jember. Namun karena petugas punya data dan bukti yang lebih akurat, pelaku ini tidak berkutik.
Dari satu pelaku ini, petugas kemudian memancing dua pelaku lainnya. Rupanya, pancingan petugas berhasil. Dua pelaku lainnya akhirnya masuk perangkap petugas. “Pelaku baru tiba di Polsek Kalipuro pada hari Jumat malam,” ujar Kapolsek Kalipuro AKP Supriyadi kemarin.
Supriyadi mengatakan, tiga pelaku akan dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian, subsider pasal 480 KUHP tentang penadahan. “Kerugian atas barang bukti berkisar Rp. 30 juta,” pungkas Supriyadi. (radar)