Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Utamakan Persatuan di Tengah Perbedaan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Ribuan warga Muhammadiyah melaksanakan salat ldul Adha lebih awal. Di pusat kota Banyuwangi ribuan jamaah mengelar salat Id di Taman Blambangan. Umat muslim Muhammadiyah mulai memadati area tersebut sejak pukul 05.00.

Salat ld dilaksanakan tepat pukul 06.00. Sebelum dimulai, panitia meminta pengatur saf menyiapkan fommasi jamaah. Setelah dirasa siap, pengatur saf memberi aba-aba dengan mengacungkan bendera hijau kepada imam.

Mereka tampak khusyuk melaksanakan salat di tengah hingar-bingar kendaraan pagi hari. Usai salat, khotbah disampaikan khatib Mukhlis Lakhudin. Dalam khotbahnya, khatib dari jember itu mengajak jamaah yang hadir mengambil pelajaran dari napak tilas perjalanan haji mulai Tarwiyah hingga Arafah.

Mukhlis mengungkapkan, banyak teladan yang bisa ditiru dalam perjalanan haji, terutama terkait persiapan. “Apa pun yang kita lakukan harus memiliki persiapan. Dalam segala aspek kehidupan yang menyangkut rencana-rencana harus dipersiapkan matang,” ujarnya.

Dosen Universitas Muhammadiyah Jember tersebut mengingatkan agar umat tetap mengutamakan persatuan di tengah perbedaan. Menurutnya, perbedaan waktu pelaksanaan yang berselang sehari itu tidak menjadi masalah.

“Perbedaan waktu pelaksanaan tidak masalah. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni menuju pengampunan Allah,” katanya. Sementara itu, setelah salat Id, prosesi pemotongan hewan kurban dilaksanakan di Masjid Ahmad Dahlan yang beralamat di Jalan Adi Sucipto.

Panitia salat Idul Adha Banyuwangi, Ainur Rofiq, mengatakan sebagian besar Muhammadiyah Banyuwangi melaksanakan pemotongan hewan hari  ini. “Sebagian besar ranting melaksanakan pemotongan besok (hari ini),” ujar Ainur Rofiq ditemui di Masjid Ahmad Dahlan.

Jamaah yang menghadiri pelaksanaan Idul Adha diperkirakan mencapai 3000-an lebih. lndikasinya, panitia menyediakan 2.500 buku yang berisi materi khotbah. “Habis semua. Bahkan, banyak yang tidak kebagian buku khotbah,” tandas Rofiq. (radar)