SEMENTARA itu, selain berfungsi menyuplai air irigasi ribuan lahan pertanian, Waduk Bajulmati juga akan memberikan berbagai manfaat lain bagi warga Banyuwangi. Waduk yang menelan anggaran mencapai Rp 422 miliar itu juga akan difungsikan sebagai penyedia air baku rumah tangga dan industri.
Tidak berhenti di situ, Waduk Bajulmati juga digadang-gadang menjadi destinasi wisata baru di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Mudjiaji, mengatakan Waduk Bajulmati merupakan waduk multifungsi.
Bendungan yang mampu menampung air hingga 10 juta meter kubik itu bisa digunakan mengairi 1.800 hektare lahan pertanian dan mengalirkan air baku hingga 110 liter per detik. Penyediaan air baku untuk air bersih sebesar 110 liter per detik, rencananya akan dimanfaatkan memenuhi kebutuhan air bersih untuk 18 ribu kepala keluarga (KK) sebesar 50 liter per detik.
Selain itu, air baku sebesar 60 liter per detik akan dimanfaatkan untuk pelabuhan dan industri. Waduk Bajulmati juga akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik mikrohidro berkekuatan 340 kilowatt (kw). “Waduk Bajulmati merupakan waduk multifungsi. Selain berfungsi menjagaketersediaan air irigasi, waduk itu juga berfungsi sebagai penyedia air baku, penahan banjir, pembangkit listrik tenaga mikrohidro, dan sebagai destinasi wisata,” ujarnya pada acara pengisian awal Waduk Bajulmati 1 Desember 2015 lalu.
Yang tidak kalah penting, waduk yang berlokasi di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, itu juga akan dimanfaatkan pengembangan sektor perikanan dan konservasi air serta menjadi objek wisata baru di Banyuwangi.
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, panorama alam dari Waduk Bajulmati tersebut sangat mena wan. Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas, menuturkan, keberadaan Waduk Bajulmati diharapkan dapat mengurangi disparitas wilayah Banyuwangi Selatan dan Utara.
Disparitas dua wilayah itu terjadi karena kesuburan tanah yang jauh berbeda. Lahan Banyuwangi Selatan sangat subur dan pengembangan sektor pertanian mudah. Sebaliknya, lahan di daerah Banyuwangi Utara tandus dan pertumbuhan sektor pertanian lambat.
Nah, agar pertumbuhan ekonomi antara utara dan selatan berjalan seimbang, maka perlu ketersediaan air yang cukup untuk sektor pertanian dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. “Waduk Bajulmati akan sangat bermanfaat untuk rakyat,” cetus Anas. (radar)